Dari Abu Said Al Khudri
Radhiyallahu ‘anhu, dalam hadits yang panjang, Rasulullah Sholallahu
‘alaihi wassalam bersabda tentang syafaat di hari kiamat :
Setelah orang – orang mukmin
itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di
tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah
untuk memperjuangkan hak saudara – saudaranya yang berada di dalam
neraka pada hari kiamat.
mereka memohon : “Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.
Dijawab : “Keluarkan (dari
neraka) orang – orang yang kalian kenal”. Hingga wajah mereka diharamkan
untuk dibakar oleh api neraka.
Para mukminin ini pun
mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar di neraka, ada yang
dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.
Kemudian orang mukmin itu
menghadap kembali kepada Allah, : “Ya Tuhan kami, orang yang Engkau
perintahkan untuk diazab dari neraka, sudah tidak tersisa”
Allah berfirman, “Kembali
lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar”. Maka
dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka.
Kemudian mereka menghadap
kembali : “Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorang pun orang
yang Engkau perintahkan untuk diazab…” (HR Muslim)
Maka memahami hadits ini, Imam Hasan Al Bashri rahimahullah
menaseharkan, “Perbanyaklah berteman dengan orang – orang yang beriman.
Karena mereka memiliki syafaat pada hari kiamat”Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziah rahimahullah menasehatkan pula kepada teman – temannya, “Jika kalian tidak menemukan aku di surga, maka tanyakanlah tentang aku kepada Allah. Ucapkan : “Wahai Tuhan kami, hamba-Mu fulan, dulu dia pernah mengingatkan kami untuk mengingat Engkau. Masukkanlah bersama kami di Surga-Mu”. Kemudian beliau menangis…
*****
Para pembaca yang semoga Allah Rahmati,
apa yang anda rasakan setelah membaca hadits dan nasehat dari para ulama
diatas? Tak mampu lagi diri ini berucap apapun selain hanya tetesan air
mata yang berbicara. Hadits diatas mengingatkan kita tentang beberapa
hal – hal penting, yaitu pertama, keimanan. Iman merupakan syarat
seseorang masuk surga. Yakni mengakui Allah Azza wa Jalla sebagai satu –
satunya sesembahan yang berhak untuk disembah serta mengakui Muhammad
adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya. Kedua, ukhuwah islamiyah. Persaudaraan
diatas dinul Islam dan mencintai karena Allah, bisa menjadi alasan bagi
seseorang untuk menyelamatkan saudaranya seiman di akhirat kelak.
Ketiga, berteman dengan orang – orang sholeh. Ini adalah kombinasi dari
poin kedua sebelumnya. Maka perbanyaklah berteman, berkumpul, beribadah,
bersama orang – orang sholeh. Seperti yang telah disampaikan oleh Imam
Hasan Al Bashri rahimahullah diatas, mereka memiliki syafaat kelak di
hari akhir.
Bayangkan, betapa beruntungnya dan
bahagianya seseorang yang memiliki banyak teman orang – orang sholeh.
Yang mengingatkan untuk sholat berjama’ah di masjid, mengajari tilawah
Al Qur’an, mengajak menghadiri majelis ilmu, dan menasehati kita tatkala
hendak berbuat maksiat. Namun… betapa ruginya dan sedihnya apabila
seseorang banyak bergaul dan berteman dengan orang orang yang ahli
maksiat. Mengajak ke klub malam untuk menenggak minuman – minuman haram,
mengkonsumsi narkoba, mengajak zina, membuat kita sering tertawa (maka
matilah hati akibat banyak tertawa), mengajak pacaran, dan aktifitas
maksiat lainnya, na’udzubillah. Sekarang, pilihannya ada di tangan anda.
Hendak bergaul dengan siapakah diri anda?
Terakhir, saya ingin menyampaikan pesan
kepada para pembaca semua. Apabila, nantinya saya tidak berada di Surga,
dan anda ada di dalam Surga bersama orang – orang sholeh lainnya, maka
datanglah kepada Allah. Sampaikan kebaikan – kebaikan yang pernah saya
lakukan kepada anda, atau anda mengetahui kebaikan- kebaikan yang saya
lakukan selama hidup di dunia. Semoga Allah Azza wa Jalla lantas
mengizinkan anda untuk mengeluarkan saya dari neraka. Aamiin yaa Robbal
‘alamiin…